Seperti berada di pasir hisap

Kadang sebagai seorang manusia kita memiliki suatu keadaan yang sangat berat untuk di jalani.Mungkin bagi orang lain kehidupanku mudah,tanpa perlu bersusah payah diriku meraih semua ini,

Awalnya memang begitu juga yang ku pikirkan,ketika teman-temanku berjuang dengan amplop coklatnya,aku hanya bermodal nama besar orang untuk masuk ke sebuah perusahaan.Disaat sahabat-sahabatku harus mandiri dengan kehidupan kosnya yang serba terbatas,aku hanya tinggal menempati sebuah kontrakan yang cukup luas beserta semua fasilitasnya yang lumayan lengkap.

Jujur diri ini merasa beruntung namun didalam lubuk hati merasa bahwa diri ini hanyalah sampah,yang tak bisa apa tanpa bantuan orang lain,tak bisa mandiri,hanya menjadi benalu,berlindung di ketiak orang,aaah pokoknua sampah.

Semakin lama kujalani keadaan ini,hampir 5 tahun lamanya,mungkin secara materi aku mendapatkan sesuatu,tapi secara kebanggaan semua itu terasa fana,terlalu mudah bagiku untuk mendapatkan semua itu.

Seperti berada di lumpur hisap,semakin terjerembab diriku di kondisi ini,setiap badan ini ku gerakkan seakan semakin tenggelam diriku dibuatnya,berar sekali rasanya untuk keluar dari lumpur hisap ini.

Semoga tulisan ini menjadi motivasiku untuk keluar dari lumpur hisap yang menjemukan ini,aku ingin bergerak layaknya mereka yang bebas kemaja mereka hendak pergi,merasakan kemerdekaan yamg sesungguhnya,bukan melakukan atau meninggalkan sesuatu karena disebabkan karena dikekang sesorang.

Memang butuh banyak pertimbangan untuk keluar dari sini,terlalu banyak hati yang harus ku pamiti,terutama mereka yang telah mengantarkanku sampai disini.

Ya Alloh berikanlah aku kekuatan untuk keluar dari lumpur hisap ini tanpa termasuk dari golonganmu yang menkufurkan nikmatMU,dengan selamat dan penuh kelembutan,Aamiin


Komentar

Postingan Populer